SELAMAT DATA DI WEBSITE SENKOM MITRA POLRI KABUPATEN KLATEN

MERAPI KEMBALI MELETUS, TETAPI TETAP NORMAL


antara foto

Gunung Merapi yang terletak di DIY dan Jawa Tengah kembali terjadi letusan kecil atau hembusan pada Minggu (20-4-2014) pukul 04.26 – 04.40 Wib. Letusan disertai suara gemuruh dan disusul lava pijar sejauh 1 km mengarah ke hulu Kali Senowo dari puncak kawah Gunung Merapi. Hujan abu dan pasir terjadi di daerah-daerah di radius 12 km sisi tenggara hingga barat daya. Di Kabupaten Magelang hujan abu terjadi di Kecamatan Dukun, Srumbung, Muntilan, Sawangan, hingga Kota Mungkit.

BPPTKG Badan Geologi telah melaporkan letusan Gunung Merapi tersebut ke Posko BNPB, BPBD Magelang, BPBD Sleman, BPBD Klaten dan BPBD Jawa Tengah. Status Gunung Merapi tetap NORMAL. Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik pasca letusan tadi
Berdasarkan analisis, lava pijar yang keluar dari kawah bukan material juvenile (magma baru). Merapi belum memasuki fase letusan magmatik baru. Material yang keluar adalah gas vulkanik yang dominan CO2 yang memicu letusan. Adanya beberapa kali gempa tektonik di DIY dan Jawa Tengah juga berpengaruh pada sistem internal di Gunung Merapi sehingga terjadi pelepasan CO2.

Berdasarkan laporan dari BPBD, tidak ada masyarakat yang mengungsi. Masyarakat di sekitar G. Merapi dihimbau terus meningkatkan kewaspadaan.

Letusan pada pagi ini sama seperti letusan sebelumnya, pada:

Pada 10-3-2014 pukul 06.54 – 07.30 WIB, terjadi hembusan asap berwarna coklat, tebal, tekanan kuat, kolom asap tegak, setinggi 1.500 m. Hujan abu terjadi di sektor selatan tenggara meliputi Desa Umbulharjo, Kepuharjo, Sidorejo dan Desa Balerante.

Pada 27-3-2014 Pukul 13.12 – 13.16 WIB, terjadi hembusan, puncak G. Merapi tertutup kabut. Suara gemuruh terdengar hingga di Desa Pakem, Argomulyo, Glagaharjo. Hujan abu dan lapilli (2 – 8 mm) di Desa Kepuharjo, Glagaharjo, Argomulyo, Kendalsari, Ngemplakseneng, Deles, Sidorejo,Tegalmulyo, Tlogowatu, Bumiharjo dan Balerante.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Komentar